Minggu, 12 November 2017

Udah ah capek istirahat dulu, mau nyerah kok baru segini aja. Aku bisa apa? Cuma merutuk di dalam hati setelah pria itu pergi dengan segunung amarahnya hanya karena tak ku temukan kunci motor yang dia sendiri lupa letakkan.
Namanya Wandi, dia pria pilihanku. Dulu dia pria yang penuh perhatian, penuh kasih sayang, namun seiring berjalannya waktu perubahan berasa drastis, entah sejak kapan jadi terbiasa melontarkan kata2 kasar dan hardikan, tak peduli seberapa besar sakit hati ku. Seolah aku hanya tempat pelampiasan nafsu dan tukang bebersih saja. Tak ada lagi kecupan tiap akan tidur, tiap akan berangkat kerja. Aku kecewa? Iya, aku kecewa. Perubahan terlalu menyakitkan bahkan untuk hal2 sepele tak jarang umpatan harus ku terima.
-------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar